Cara Pemerintah Cina Menyembunyikan Informasi Virus Corona Baru (SARS-Covid)

Adalah sebuah kewajiban bagi suatu negara yang untuk terbuka, jujur dan membagi sebuah fakta yang diketahui ketika epidemi sebuah virus merebak di negaranya. Hanya ini satu-satunya cara komunitas dunia dapat bergerak cepat untuk memberantas infeksi sebelum virusnya menyebar dan menyebabnya kekacauan.

Hal ini yang menurut RICHARD PENDLEBURY dan JOHN NASH jurnalis dailymail tidak dilakukan oleh pemerintah Cina. Dari awal munculnya virus baru ini, para pejabat mengingkari fakta yang ada, menyebarkan informasi yang keliru, memblokir jaringan internet dan mengawasi setiap orang yang membagikan kebenaran mengenai virus baru yang mematikan tersebut.

Tragedi yang disebabkan oleh kebijakan keliru pemerintah Cina menjadi fokus penelitian oleh Dr Shengjie Lai, peneliti penyakit infeksius dinamik di Universitas Southampton.

Penelitian yang menggunakan model matematik yang rumit tersebut menunjukkan jika Pemerintah Cina menerapkan karantina wilayah tiga sebelumnya angka penyebaran virus dan kematian yang diakibatkan oleh virus tersebut akan berkurang hingga 95% di seluruh dunia.

Bahkan pejabat berwenang di negara tersebut mengakui mereka salah perhitungan. Zhong Nanshan, salah satu ahli dan sekaligus pemimpin gugus tugas covid-19 China, menyatakan jika pihak yang berwenang mengambil keputusan karantina di awal Januari jumlah pasien akan jumlah penderita akan sangat berkurang.

Dengan menggunakan beberapa sumber, jurnalis dailymail mencoba untuk mengumpulkan apa saja yang terjadi selama kejadian ini berlangsung.

Kejadian-kejadian yang terekam akan disajikan secara kronologis bagaimana terjadinya bukan pada saat kejadian tersebut mulai dikenal oleh masyarakat umum. Karena kebijakan pemerintah Cina untuk meredam informasi, banyak informasi-informasi yang didapat hingga hari ini terungkap setelah penetapan karantina wilayah.

Contohnya pada saat infeksi pertama, Pejabat Beijing tidak menyadari apa yang sedang terjadi.

Presiden Republik Rakyat Cina, Xin Jin Ping. Foto: GETTY

Sebagaimana akan terlihat dalam kronologi nanti, selama minggu pertama yang krusial para pejabat berbohong mengenai kemungkinan penyebaran virus, menahan / mengawasi dokter yang mengetahui fakta sebenarnya dan memberikan jaminan palsu kepada publik dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Beberapa waktu lalu diketahui 1500 orang ditangkap karena menyebarkan informasi di minggu-minggu pertama pandemi. Hasilnya Yesterday, it was claimed that more than 5,100 people were arrested for sharing information in the first weeks of the outbreak. Hasilnya angka kematian yang masih melonjak di dunia.

Apakah penularan tersebut terjadi secara alamiah (seperti yang dikisahkan berasal dari kontak antar spesies di pasar Huanan, Wuhan) atau dibuat oleh Institut Virologi di kota yang sama, apa yang terjadi kemudian tetap tercatat dalam sejarah sebagai kejadian yang mengerikan sekaligus menakutkan. Dunia akan hidup dengan konsekuensi darinya selama beberapa dekade mendatang.

Seperti dinyatakan oleh seorang ahli kepada the Mail:

The Chinese people have nothing to be ashamed about. It’s just their leaders.

17 November 2019: Lebih kurang 6 minggu sebelum otoritas Cina menginformasikan WHO tentang fenomena yang terjadi di Wuhan, banyak pasien yang dirawat dengan penyakit baru mirip pneumonia.

Direktur Jendral World Health Organization, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: Reuters

Menurut data pemerintah yang bocor ke South China Morning Post, orang pertama yang diketahui terinfeksi Covid-19 berumur 55 tahun dari provinsi Hubei, ibukota Wuhan.

Pria tersebut di rawat tanggal 17 November. Apakah ia "pasien zero"? Dari tanggal ini dan seterusnya "satu dari lima kasus baru dilaporkan setiap hari".

10 December: Wei Guixian, pedagang makanan laut di pasar Huanan, dirawat.

15 December : Jumlah total penderita penyakit misterius ini adalah 27.

17 December : Pertama kali meningkat penderita hingga dua digit. Laporan pemerintah yang diselundupkan menyarankan angka ini kemudian di ubah. Para pejabat tidak mengetahui dengan pasti apakah pasien-pasien yang dirawat terkena virus yang sama.

18 December : Seorang kurir berumur 65 tahun di pasar Huanan mengaku pada Rumah Sakit Pusat Wuhan terkena pnemumonia.

24 December : Sampel cairan dari paru-paru kurir tersebut diambil dan dikirim untuk dianalisa di laboratorium genomik Vision Medicals di Guangzhou.

26 December : Akhirnya alarm peringatan dibunyikan. Zhang Jixian, Kepala Departemen Pernapasan Rumah Sakit Hubei Xinhua, mencatat penambahan pasien dengan pneumonia yang terkait dengan pasar Huanan. Ia mencemaskan kemungkinan terburuk dan melaporkan situasi tersebut kepada rekan seprofesi. Laporan tersebut dikirim ke pejabat kesehatan Cina.

27 December : Ancaman virus dikonfirmasi. Menurut Zhao Su, Kepala Pengobatan Pernapasan Rumah Sakit Wuhan, laboratorium tidak mengirim balik hasil analisa kurir pasar. Temuan mereka sangat penting hingga ia menelpon langsung laboratorium Vision Medicals.

"Laboratorium bilang sample itu merupakan virus corona baru", ungkap Zhao kemudian pada sumber berita Cina. Faktanya, hasil menunjukkan kesamaan (87%) pada virus SARS yang membunuh 800 orang pada rentang tahun 2002-2003. Kurir tersebut kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Wuhan Jinyintang, namun nyawanya tidak tertolong.

Sampel dari delapan pasien lain juga dikirim ke perusahaan genomik Cina lainnya. Semua hasil tes mengerucut pada virus baru corona.

30 December : Dr Li Wenliang, seorang dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan menghubungi teman kuliah kesehatan melalui media sosial Cina, WeChat. Tujuh pasien di rumah sakit memiliki virus mirip SARS dan di karantina. Ia memperingatkan koleganya untuk melindungi diri mereka.

Dr. Li Wenliang pengungkap penyebaran virus corona. Foto: Detik.com

Sore itu Komisi Kesehatan Wuhan mengirimkan memo internal kepada seluruh rumah sakit mengenai 27 kasus pnemumonia dengan sebab belum jelas tetapi terkait dengan pasar Huanan. Komisi memerintahkan semua departemen melaporkan informasi mengenai kasus-kasus baru. Surat Pemberitahuan tidak menyampaikan apapun tentang virus corona. Setelah itu baru diketahui bahwa surat tersebut merupakan pengakuan resmi pemerintah munculnya sebuah masalah kesehatan.

31 December: Pemerintah China memberi tahu WHO mengenai munculkan penyakit infeksius yang tidak dikenal tetapi menyatakan tidak ada transmisi manusia ke manusia. Pejabat WHO mengirim Beijing daftar pertanyaan mengenai wabah tersebut.

Sekarang pembatasan informasi dan penangkapan para pelapor dimulai. Polisi mengumumkan mereka menginvestigasi delapan orang karena menyebarkan rumor tentang wabah. Semua yang ditangkap adalah dokter, termasuk dokter mata Dr Li. Komisi Kesehatan Wuhan mengumumkan 27 orang yang menderita pneumonia karena sebab yang belum diketahui. Pernyataan resminya mengatakan: Penyakit ini masih bisa dikendalikan.

Meskipun begitu, Otoritas Siber Cina mulai penyensoran percakapan mengenai wabah di media-media sosial Cina.

Analis dari Universitas Toronto melaporkan bahwa dengan cepat pemerintah membuat daftar hitam 45 frasa seperti pneumonia Wuhan yang tak diketahui dan Wuhan pasar makanan laut.

Pejabat kesehatan Taiwan mengirim email ke WHO mencari informasi tentang wabah Wuhan. Masyarakat Taiwan Taiwan health officials send WHO officials an email seeking information about the Wuhan outbreak. The Taiwanese memperingatkan mereka telah menerima laporan pasien yang diisolasi yang menyarankan virus tersebut menular.

WHO tidak menjawab. Pejabat Cina sebelumnya meyakinkan Badan tersebut untuk menganggap Taiwan sebagai negara pemberontak.

1 January: Pemerintah menutup pasar makanan laut Huanan. Xinhua News Agency, media resmi Partai Komunis, melaporkan pasar penutupan pasar karena akan direnovasi.

Media tersebut juga melaporkan: "Polisi mengajak semua masyarakan tidak membuat rumor, menyebarkan rumor atau mempercayai rumor."

Wang Guangbao, seorang ahli bedah dan penulis di Cina Timur, kemudian mengatakan spekulasi virus mirip SARS beredar liar di lingkungan medis. Akan tetapi penahanan telah membatasi dirinya dan aktifis lain untuk mendiskusikan lebih lanjut secara terbuka. Penelitian ilmiah pun ditekan.

Menurut laporan lain oleh agensi berita independen Caixin, salah seorang karyawan perushaan genomik menerima telpon dari pejabat Komisi Kesehatan Huabei dan memerintahkan perusahaan untuk berhenti melakukan tes pada sampel yang berasal dari Wuhan khususnya yang berhubungan dengan penyakit baru dan menghancurkan semua sampel yang ada. Mereka (perusahaan genomik) diperintahkan untuk berhenti menerbitkan hasil tes dan melaporkan langsung setiap hasil uji coba ke pejabat terkait.

3 January : Pembatasn meluas. Komisi Kesehatan Cina memerintahkan institusi tidak menerbitkan informasi apapun terkait pada penyakit yang belum diketahui dan laboratorium harus mengirim setiap sampel yang dimiliki kepada instisusi yang ditunjuk atau menghancurkan sampel tersebut. Dr Li ditegur oleh polisi dan kembali bekerja.

5 January : Zhang Yongzhen dan tim di laboratorium pemerintah Shanghai P3 selesai memetakan genom. Ia lalu melaporkan temuan ini kepada NHC, dan memperingatkan virus baru dapat menyebar melalui sistem pernapasan.

9 January : Kehidupan berjalan seperti biasa. Walikota Wuhan Zhou Xianwang memberikan laporan tahunan kepada Kongres. Ia berjanji Wuhan akan mendapatkan sekolah medis terbaik dan lahan industri yang futuristik. Zhou tidak menyebutkan sekalipun mengenai wabah virus.

January 9-10: Komisi Kesehatan Wuhan mengumumkan kematian pria berumur 61 tahun bernama Zeng yang berbelanja di pasar Huanan. kematian pertama.

Komisi tidak mengumumkan istri Zeng mengalami gejala 5 hari setelah suaminya. Sang istri tidak pernah berbelanja ke pasar, jadi dipastikan ia mendapatkan virus dari mendiang suami. Pemerintah menyatakan ke media internasional bahwa tidak ada bukti yang pasti bahwa manusia dapat terinfeksi dari virus tersebut.

Dr Li merawat seorang wanita yang menderita glukoma. Ia tidak menyadari wanita tersebut telah terinfeksi oleh virus corona.

Politisi lokal di Wuhan fokus pada rapat Partai Komunis yang dijadwalkan selama 6 hari. Pada waktu ini Komisi Kesehatan Wuhan menyatakan tidak ditemukan adanya infeksi baru.

11 January: Tidak mendapatkan respon dari Pemerintah, laboratorium Shanghai P3 mengumumkan urutan genom lengkap dari virus corona baru agar dunia penelitian dapat memeriksa.

Sementara itu Beijing mengulangi lagi klaim mereka bahwa tidak ada bukti terjadinya transmisi antar manusia. Pemerintah melaporkan bahwa jumlah kasus yang dikonfirmasi menurun ke angka 41.

12 January : Laboratorium Shanghai P3 lab ditutup untuk "renovasi". Berbagi informasi untuk mencegah bencana sepertinya dilarang.

WHO menerbitkan tweet bahwa

reassured of the quality of the investigations and the response measures implemented on the novel #coronavirus . . . in #Wuhan, #China, and the authorities’ commitment to share information with WHO

13 January: Thailand melaporkan kasus pertama diluar Cina - seorang wanita dari Wuhan dikarantina disana. Tetapi media resmi negara tetap tidak menyebutkan wabah tersebut.

14 January : Beijing memiliki kaki tangan. Hari ini muncul twit kredibel dari WHO:

Preliminary investigations by the Chinese authorities have found no clear evidence of human-to-human transmission of the novel #coronavirus (2019-nCoV).

18 January : Komisi Kesehatan Wuhan mengumumkan 4 kasus infeksi baru. Meskipun begitu pejabat pemerintah masih meragukan resiko transmisi manusia ke manusia. Menurut laporan setelahnya, pejabat pemerintah mengijinkan perjamuan komunitas di kota Wuhan dan dihadiri 40,000 keluarga.

20 January : Kebenarang terungkap. Ahli Paru, Zhong Nanshan, 83, veteran krisis SARS, muncul di media negara mengumumkan virus bisa ditransmisi dari manusia ke manusia. Pengumumam ini terlambat. Tahun baru Cina beberapa hari lagi berlangsung dan 1.4 juta manusia menyebar.

23 January, beberapa hari sebelum Malam Tahun Baru Cina: Pemerintah mengumumkan Wuhan diisolasi. Banyak video di sosial media memperlihatkan jalanan yang sepi dan mayat-mayat di trotoar. Pada sebuah resepsi di Beijing, Presiden Xi menolak membicarakan masalah besar ini.

WHO akhirnya mengakui virus corona dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia. 5 hari berlalu sebelum Badan tersebut mengumumkan Perhatian "Public Health Emergency of International Concern".

24 January : Pejabat Cina terus memperingatkan warga mengenai rumor "penyebaran". Analisa Universitas Toronto kemudian menunjukkan bahwa tanggal 24-25 Januari setidaknya 40 orang telah ditegur, didenda atau ditahan karena menyebutkan epidemi tersebut.

26 January : Walikota Wuhan, Zhou Xianwang, mengajukan pengunduran diri setelah mengakui keterlambatan informasi yang disampaikan. Sekarang ia mengungkapkan hampir 5 juta penduduk telah meninggalkan kota sebelum diberlakukan karantina wilayah dan berpotensi menyebarkan virus.

30 January : Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, memberikan pujian kepada pemimpin Cina untuk "setting a new standard for outbreak response".

7 February: Dr Li Wenliang wafat karena Covid-19. Di hari yang sama pengacara hak asasi manusia Chen Qiushi dilaporkan harus dikarantina karena mempublikasikan wabah corona. Tempat ditahannya tetap tidak diketahui.

26 February : Jurnalis Li Zihua diculik dari rumah oleh orang tak dikenal. Keberadaannya juga tidak diketahui

4 March : Pejabat agensi berita Xinhua menuliskan opini dengan tajuk "Justified and strong; the world should thank China". Editorial tersebut menyebutkan: "Without China’s huge sacrifices and contributions, it will not be possible for the world to win a valuable time window to fight the new coronary pneumonia epidemic." Bukti menyebutkan sebaliknya.

Banyak yang dilaporkan menghilang atau ditahan setelah melakukan kritik kepada pemerintah Cina beberapa diantaranya adalah Taipan properti Ren Zhiqiang, profesor hukum Xu Zhangrun, dan pengusaha Fang Bin, yang tidak terlihat lagi setelah memposting: "Citizens resist. Hand power back to the people."

1 komentar untuk "Cara Pemerintah Cina Menyembunyikan Informasi Virus Corona Baru (SARS-Covid)"

Comment Author Avatar
Seharusnya memang seperti itu ya
Kalau disini, geger dan geger
Sehingga menciptakan katakutan itu sendiri