Pewaris Tahta Kerajaan Inggris Positif Idap Corona

Kandra.ID, Jakarta - Kerajaan Inggris dan masyarakatnya gempar karena sang putra mahkota, Pangeran Charles, diberitakan positif terkena virus Covid-19. The Prince of Wales bersama istri, Camilla, dilaporkan telah melakukan isolasi diri di kediaman mereka di Balmoral, Skotlandia. Meski terlihat gejala ringan pada sang pangeran, juru bicara kerajaan Inggris mengatakan secara umum kesehatan putra mahkota yang kini berumur 71 tahun tersebut masih stabil.

pangeran charles dan istri dalam sebuah frame

Dari siapa Pangeran Charles terpapar oleh virus corona belum bisa dipastikan oleh kerajaan karena kesibukan sang pangeran untuk melakukan tugasnya sebagai pelayan publik di beberapa minggu terakhir. Pangeran Charles diketahui memeriksa dirinya di NHS Aberdeen setelah merasa mendapatkan gejala-gejala dari wabah pandemik tersebut.

Melansir BBC.com, Pangeran Charles terakhir kali mendatangi acara makan malam untuk penggalangan dana kebakaran semak Australia pada tanggal 12 Maret 2020. Pada acara tersebut juga hadir Ratu Elizabeth II. Sang Ratu sendiri dilaporkan dalam keadaan sehat dan sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan tetap tinggal di Istana Windsor bersama suaminya Duke of Edinburgh.

Sebelumnya viral di dunia maya video Pangeran Charles tidak mau menjabat tangan seseorang setelah turun dari kendaraan yang ia tumpangi. Alih-alih berjabat tangan, sang pangeran memilih untuk menggunakan salam dengan menelungkupkan kedua tangannya didada sebagaimana salam yang biasa digunakan oleh pria muslim ketika bertemu dengan wanita muslimah. Sebagaimana diinformasikan oleh WHO dan Kementerian Kesehatan RI, salah satu cara agar meminimalisir kemungkinan terinfeksi atau terpapar virus n-Covid-19 ini adalah tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain salah satunya dengan berjabat tangan.

Kematian akibat terpapar virus corona di Inggris menurut statistik National Health Service (NHS) tercatat sudah mencapai 414 jiwa.

Pangeran Charles merupakan putra mahkota dari kerajaan Inggris yang akan menjadi penguasa jika Ratu Elizabeth II mangkat

Kerajaan Britania Raya, biasa disebut monarki Inggris, merupakan bentuk negara Inggris Raya, kerajaan-kerajaan yang tergabung didalamnya antara lain Bailiwick of Guernsey, Bailiwick of Jersey, dan Isle of Man dan koloni-koloninya di luar negeri. Penguasa dan Kepala negara saat ini adalah Ratu Elizabeth II yang naik tahta tahun 1952.

Raja dan setiap keluarga terdekatnya memiliki jabatan resmi, mendatangi acara seremonial, diplomatik, dan tugas-tugas resmi tertentu, menghadiri acara resmi, upacara resmi, dan perwakilan resmi. Karena kerajaan merupakan bentuk resmi negara keluarga kerajaan diberikan tugas terbatas seperti memberikan gelar kehormatan dan menunjuk perdana menteri, yang dilakukan secara tak memihak. Raja merupakan Panglima tertinggi dalam Angkatan Bersenjata Inggris. Resminya Kerajaan memiliki hak prerogratif tertinggi di pemerintahan dan kekuasaan ini hanya dapat digunakan menurut hukum yang berlaku di Parlemen dan dalam konvensi terbatas dan pernah berlaku sebelumnya. Pemerintahan Inggris Raya juga dikenal dengan Pemerintahan Sang Ratu.

Asal penguasa kerajaan Inggris dapat dilacak asalnya dari kerajaan kecil pada awal zaman pertengahan Skotlandia dan Anglo-Saxon Inggris, yang bergabung menjadi kerajaan Inggris dan Skotlandia pada abad ke sepuluh. Inggris waktu itu dijajah oleh Normans di tahun 1066 setelah itu berlanjut perlahan-lahan Wales dikuasai oleh Anglo-Normans. Proses ini selesai pada abad ke 13 ketika kerajaan Wales menjadi bagian kerajaan Inggris. Sementara itu, Magna Carta memulai proses pengurangan kekuasan politik milik kerajaan Inggris. Dari 1603 hingga 1660, tradisi kerajaan ditabrak oleh orang Repulik Commonweath of England yang berlanjut pada perang tiga kerajaan. Undang-undang kolonialisasi 1701 mengeluarkan Katolik Roma dan pasangannya dari ahli waris tahta Inggris. Pada 1707 kerajaan Inggris dan Skotlandia bergabung untuk membentuk kerajaan Britania Raya dan pada 1801 kerajaan Irlandia bergabung untuk membentuk Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia. Penguasa kerajaan Inggris merupakan kepala dari Imperium kerajaan Inggris, yang menguasai seperempat daratan dunia pada penjelajahan besar tahun 1921.

Pada awal 1920, deklarasi Balfour men-sah-kan evolusi Dominasi Kerajaan menjadi terpisah, negara pemerintah sendiri dalam negara commonwealth. Pada tahun setelah Perang Dunia Kedua, banyak negara koloni Inggris dan wilayah-wilayahnya memerdekaan diri, membuat Imperium berakhir. George VI dan keturunannya, Elizabeth II, mengambil gelar Kepala Commonwealth sebagai simbol bebas asosiasi dari negara-negara anggota yang merdeka. Kerajaan Inggris dan lima belas negara berdaulat lainnya yang berbagi orang yang sama sebagai raja disebut alam persemakmuran. Meskipun kerajaan dibagi, setiap negara memiliki kedaulatan dan berdiri sendiri dari negara lain, dan kerajaan memiliki perbedaan, spesifik dan gelar resmi nasional dan raja setiap persemakmuran.

Posting Komentar untuk "Pewaris Tahta Kerajaan Inggris Positif Idap Corona"